Wednesday, May 15, 2013

Mengapa Cowok Suka Menyakiti Cewek ?

Mungkin anda merasa bahwa para lelaki suka sekali menyakiti hati para wanita. Dia selingkuh, over protektif, suka memukul, hyper seks, dan lain sebagainya. Kita misalkan saja pada saat seorang wanita diputusin pacarnya atau memergoki pacarnya selingkuh. Kebanyakan dari wanita itu akan menangis tersedu-sedu, tidak keluar rumah selama sebulan atau setahun, menutup hatinya untuk lelaki lain dalam tempo waktu yang lama atau curhat kepada para sahabat bahwa cowok itu telah menyakiti hatinya. Sekarang coba kita renungkan, apakah hal-hal tersebut berguna bagi wanita tersebut ???
Sekarang mari kita telaah lebih dalam. Seorang lelaki memiliki rasa sayang yang berbeda dengan rasa sayang yang dimiliki oleh wanita. Anda pasti tahu bahwa banyak para pakar ataupun peneliti yang bilang bahwa wanita berpikir menggunakan perasaan sedangkan lelaki lebih menggunakan logika. Misalkan seorang wanita baru diputusi oleh pacarnya. Wanita itu akan berpikir dengan perasaannya sehingga dia akan bersedih terus menangis dan terjadilah hal-hal seperti yang telah dijabarkan di atas tadi.
Sekarang coba kita balik, seorang lelaki baru saja diputusi oleh pacarnya. Apakah lelaki itu akan menangis tersedu-sedu ? Menutup hati untuk wanita lain ? atau mungkin bunuh diri ? hal ini mungkin saja terjadi tapi dengan perbandingan 1 : 1.000.000. Lelaki yang baru saja diputusi tersebut tidak akan melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh kebanyakan wanita yang baru putus cinta karena lelaki tersebut berpikir dengan logika. Dia akan berpikir untuk apa menangis, untuk apa menutup hati sedangkan diluar sana masih banyak wanita yang jauh lebih baik. Karena cara berfikir seperti inilah maka lelaki sering dibilang suka menyakiti hari wanita. Coba kalau sekarang kita balik, lelaki yang menangis tersedu-sedu dan menutup diri saat diputus pacarnya sedangkan wanita dengan santainya melenggang mencari lelaki lain. Pastilah kita akan bilang bahwa wanitalah yang suka menyakiti hati lelaki.
Sebenarnya dalam kasus ini tidak ada yang menyakiti dan tidak ada yang tersakiti. Wanita cenderung berpikir dengan perasaannya sehingga secara tidak langsung dia membuka hatinya untuk merasa tersakiti. Misalkan saja seorang lelaki melakukan hubungan suami istri dengan pacarnya atas dasar suka sama suka. Namum tiba-tiba cowok tersebut memutus hubungan pacarannya dengan wanita tersebut. Pastilah wanita tersebut akan merasa sangat tersakiti karena ia telah rela memberikan hal yang paling berharga dalam hidupnya tapi tiba-tiba dia ditinggalkan begitu saja oleh sang pacar tadi.
Jika sang wanita tersebut merasa tersakiti dengan alasan bahwa ia telah merelakan kesuciannya, maka sang lelaki juga bisa bilang bahwa wanita tersebutlah yang sebenarnya telah menyatiki dirinya karena telah merenggut keperjakaannya. Jadi dalam kasus ini, mereka berdua sama-sama tersakiti. Bahkan dimata Agama pun keduanya sama-sama melakukan kesalahan yang sama. Namun kembali lagi dengan cara berpikir perasaan dan logika tadi.
Contoh lainnya, misalkan saja seorang wanita berpacaran dengan seorang lelaki yang emosian dan over protektif sehingga mau kemana-mana harus seizin sang pacar atau ketika wanita tersebut melakukan kesalahan sang lelaki tidak segan-segan membentak atau bahkan memukulinya walaupun itu di tempat umum sekalipun. Kemudian sang wanita curhat dengan sahabatnya bahwa dia disakiti pacarnya sambil menangis tersedu-sedu. Tetapi walaupun menerima perlakuan seperti itu, sang wanita tetap mampu bertahan menghadapi sang pacar tersebut. Dengan bertahannya wanita tersebut, maka sebenarnya dia membuka hatinya lebar-lebar untuk disakiti.
Kedua contoh di atas merupakan sedikit kasus wanita tersakiti. Sekarang mari kita telaah lebih dalam. Dalam kasus pertama wanita merasa tersakiti, tetapi kalau mau berkilah sang lelaki juga bisa bilang bahwa dia juga disakiti. Nah dalam kasus ini yang paling dibutuhkan adalah PENCEGAHAN dan berpikir dengan LOGIKA.
Jika seorang wanita diajak berhubungan badan oleh pacarnya dan lelaki itu bisa meyakinkan sang wanita bahwa dirinya akan bertanggung jawab, dan sang wanita percaya dan yakin, cobalah berfikir apakah ucapan lelaki itu bisa dipercaya. Mulailah berfikir keadaan yang terburuk setelah wanita itu memberikan  kesuciannya. Mulailah berfikir bagaimana kalau lelaki itu tidak mau bertanggung jawab dan kemudian sang wanita dicampakkan dengan kesucian yang telah direnggut. Tentunya sang wanita akan merasa disakiti. Namun hal ini bisa dicegah. Berbicaralah dari hati ke hati bahwa hal tersebut tidaklah benar dan bertentangan dengan ajaran Agama. Jikalau sang lelaki tidak mendengarkan dan memaksa sang wanita untuk melakukan hal itu, maka ini sudah merupakan tindak kriminal. Satu hal yang mesti diingat oleh sang wanita. Kalau seorang laki-laki sudah mencintai seorang wanita dengan sepenuh hati, maka lelaki itu akan menjaga diri dan kehormatan wanita itu.
Pada contoh kedua, seorang wanita tetap bertahan dengan kelakuan sang pacar yang emosian, over protektif dan suka memukul. Kemudian sang wanita curhat bahwa dia telah disakiti. Coba kita pikir, sebenarnya wanita itulah yang merelakan dirinya untuk disakiti. Merelakan dirinya untuk dipukul dan dimarah-marahi. Cobalah sang wanita keluar dari kehidupan seperti itu, buka hati dengan lelaki yang jauh lebih baik. Yang lebih bisa menghargai seorang wanita. Kalau sang wanita sudah keluar dari kehidupan seperti itu, maka secara otomatis wanita tersebut tidak anak tersakiti lagi.
Sekarang coba kita khayalkan perbandingan kenyamanan. Ada dua orang lelaki yang berbeda karakter. Lelaki pertama adalah lelaki yang emosian, over protektif dan suka memukul. Dan lelaki yang kedua adalah lelaki yang bisa menghargai wanita dan memberikan rasa aman dan nyaman tanpa harus memukul dan memarahi. Hmm.. mana yang wanita pilih ? Kebanyakan wanita pasti akan memilih lelaki kedua.
Jika sang wanita berpikir sulit untuk menemukan sosok seperti lelaki kedua dan lebih memilih bertahan dengan lelaki pertama, maka akan muncul pilihan lagi. Memilih lelaki pertama atau tidak memilih dan menunggu lelaki yang tepat? Jika sang wanita memilih lelaki pertama maka hari-hari sang wanita akan penuh dengan kekerasan dan tekanan batin. Namun jika ia memilih menunggu lelaki yang tepat maka hari-hari sang wanita selama menunggu akan terisi oleh hal-hal yang positif dan pastinya sang wanita akan terhindar dari rasa sakit baik fisik maupun hati. Saya pikir, lebih menguntungkan untuk menjomblo dari pada pacaran dengan orang yang emosian, over protektif dan ringan tangan. Bukan begitu ?
           Nah, jadi intinya seorang wanita harus bisa menutup hatinya dari rasa sakit agar peluang-peluang untuk tersakiti dapat diminimalisir atau mungkin hilang sama sekali. Seorang wanita harus bisa berfikir dan mulai memilah-milah hubungan mana yang terbaik buat dirinya. Jangan takut untuk mengambil keputusan yang baik buat kehidupan anda. Dan jangan pernah mau bertahan dalam hubungan yang tidak sehat agar anda tidak tersakiti.

9 comments:

  1. coment untuk cwo suka mukul dan over bla bla..
    apa tidak ada cara lain selain meninggalkannya gitu???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cowok itu ga berani sama cewek yang pintar yang bisa pake logika dan bisa kontrol perasaannya. Apalagi kalo si cewek cantik, baik & rendah hati. Contoh: Dian sastro. Cowok yg suka pake kekerasan biasanya bodoh atau insecure. Klo dia terlihat pinter berarti dia orgnya munafik atau gaya hidupnya ga sehat misalnya merokok & suka minum / clubbing & ga mau olahraga. Cowok yg sehat biasanya pny kontrol emosi yg bagus. Hanya cowok yg ga sanggup lagi pake otaknya yg suka main kasar. Kalo km pcran sama dia berarti km lebih bodoh dari dia..

      Delete
  2. Pria yg mninggalkan pasanganya adalah sampah!
    Tetapi pria yg suka menyakiti hati wanita & merendahkan derajat wanita lebih buruk dari sampah!

    ReplyDelete
  3. Pria yg mninggalkan pasanganya adalah sampah!
    Tetapi pria yg suka menyakiti hati wanita & merendahkan derajat wanita lebih buruk dari sampah!

    ReplyDelete
  4. Hmm.. kyknya gak semudah itu buat mutusin cowok yg suka mukul..
    Pengalaman temen saya nih..
    Si cewek udah mutusin tp si cowok gak terima..
    Terus si cowok meneror si cewek..
    Bahkan si cowok juga melukai / nyaris membunuh anggota keluarga si cewek yg melindungi si cewek..
    Sampai akhirnya si cewek pindah rumah/pindah ke kota lain n ganti no hp..

    Bukannya nakut2in, tp spertinya memang terlalu banyak resiko yang harus dihadapi dan terlalu banyak hal yg harus dikorbankan hanya utk mutusin cowok macam itu..

    Jadi saran nih, buat cewek2, kalo bisa dari awal harus hati2 pilih cowok..
    Jangan terlalu terburu buru buat pacaran..
    Dan kalo gebetan sudah ada gejala2 posesif, mngkn sebaiknya langsung disudahi saja dan cari gebetan lain yg lebih baik

    Maaf kalo ada salah2 kata atau terkesan menggurui..
    Itu hanya pendapat saya..

    ReplyDelete
  5. Tambahan lagi..
    Mungkin kita memang bisa aja lapor ke polisi kalo ada cowok macam gitu..

    Tapi kalo misalnya, si cowok udah terlanjur bunuh keluarga si cewek atau bahkan membunuh si cewek..
    Lalu mau apa?? Mau dibangkitkan lagi?? :v

    Jadi, yahhh.. saya hanya bisa bilang..

    sayangilah nyawa anda dan keluarga anda dg menghindari cowok macam itu dari awal..

    ReplyDelete
  6. Bermanfaat banget bagi saya terimakasih😊

    ReplyDelete
  7. Jaman sekarang kalo ada cowo yang ninggalin pasanganya , padahal pasanganya tidak bersalah hanya misal orang lain yg bersalah berati cowo itu tidak punya tanggung jawab

    ReplyDelete
  8. izin kutip beberapa kalimat kakak ya buat jadi referensi novel saya... terimakasih kak.

    ReplyDelete