Mungkin
anda merasa bahwa para lelaki suka sekali menyakiti hati para wanita. Dia
selingkuh, over protektif, suka memukul, hyper seks, dan lain sebagainya. Kita
misalkan saja pada saat seorang wanita diputusin pacarnya atau memergoki
pacarnya selingkuh. Kebanyakan dari wanita itu akan menangis tersedu-sedu,
tidak keluar rumah selama sebulan atau setahun, menutup hatinya untuk lelaki
lain dalam tempo waktu yang lama atau curhat kepada para sahabat bahwa cowok
itu telah menyakiti hatinya. Sekarang
coba kita renungkan, apakah hal-hal tersebut berguna bagi wanita tersebut ???
Sekarang
mari kita telaah lebih dalam. Seorang lelaki memiliki rasa sayang yang berbeda
dengan rasa sayang yang dimiliki oleh wanita. Anda pasti tahu bahwa banyak para
pakar ataupun peneliti yang bilang bahwa wanita berpikir menggunakan perasaan
sedangkan lelaki lebih menggunakan logika. Misalkan seorang wanita baru
diputusi oleh pacarnya. Wanita itu akan berpikir dengan perasaannya sehingga
dia akan bersedih terus menangis dan terjadilah hal-hal seperti yang telah
dijabarkan di atas tadi.
Sekarang
coba kita balik, seorang lelaki baru saja diputusi oleh pacarnya. Apakah lelaki
itu akan menangis tersedu-sedu ? Menutup hati untuk wanita lain ? atau mungkin
bunuh diri ? hal ini mungkin saja terjadi tapi dengan perbandingan 1 :
1.000.000. Lelaki yang baru saja diputusi tersebut tidak akan melakukan hal-hal
seperti yang dilakukan oleh kebanyakan wanita yang baru putus cinta karena
lelaki tersebut berpikir dengan logika. Dia akan berpikir untuk apa menangis,
untuk apa menutup hati sedangkan diluar sana
masih banyak wanita yang jauh lebih baik. Karena cara berfikir seperti inilah
maka lelaki sering dibilang suka menyakiti hari wanita. Coba kalau sekarang
kita balik, lelaki yang menangis tersedu-sedu dan menutup diri saat diputus
pacarnya sedangkan wanita dengan santainya melenggang mencari lelaki lain.
Pastilah kita akan bilang bahwa wanitalah yang suka menyakiti hati lelaki.
Sebenarnya
dalam kasus ini tidak ada yang menyakiti dan tidak ada yang tersakiti. Wanita
cenderung berpikir dengan perasaannya sehingga secara tidak langsung dia
membuka hatinya untuk merasa tersakiti. Misalkan saja seorang lelaki melakukan
hubungan suami istri dengan pacarnya atas dasar suka sama suka. Namum tiba-tiba
cowok tersebut memutus hubungan pacarannya dengan wanita tersebut. Pastilah
wanita tersebut akan merasa sangat tersakiti karena ia telah rela memberikan
hal yang paling berharga dalam hidupnya tapi tiba-tiba dia ditinggalkan begitu
saja oleh sang pacar tadi.
Jika sang
wanita tersebut merasa tersakiti dengan alasan bahwa ia telah merelakan
kesuciannya, maka sang lelaki juga bisa bilang bahwa wanita tersebutlah yang
sebenarnya telah menyatiki dirinya karena telah merenggut keperjakaannya. Jadi
dalam kasus ini, mereka berdua sama-sama tersakiti. Bahkan dimata Agama pun
keduanya sama-sama melakukan kesalahan yang sama. Namun kembali lagi dengan
cara berpikir perasaan dan logika tadi.
Contoh
lainnya, misalkan saja seorang wanita berpacaran dengan seorang lelaki yang
emosian dan over protektif sehingga mau kemana-mana harus seizin sang pacar
atau ketika wanita tersebut melakukan kesalahan sang lelaki tidak segan-segan
membentak atau bahkan memukulinya walaupun itu di tempat umum sekalipun.
Kemudian sang wanita curhat dengan sahabatnya bahwa dia disakiti pacarnya
sambil menangis tersedu-sedu. Tetapi walaupun menerima perlakuan seperti itu,
sang wanita tetap mampu bertahan menghadapi sang pacar tersebut. Dengan
bertahannya wanita tersebut, maka sebenarnya dia membuka hatinya lebar-lebar
untuk disakiti.
Kedua
contoh di atas merupakan sedikit kasus wanita tersakiti. Sekarang mari kita
telaah lebih dalam. Dalam kasus pertama wanita merasa tersakiti, tetapi kalau
mau berkilah sang lelaki juga bisa bilang bahwa dia juga disakiti. Nah dalam
kasus ini yang paling dibutuhkan adalah PENCEGAHAN dan berpikir dengan LOGIKA.
Jika
seorang wanita diajak berhubungan badan oleh pacarnya dan lelaki itu bisa
meyakinkan sang wanita bahwa dirinya akan bertanggung jawab, dan sang wanita
percaya dan yakin, cobalah berfikir apakah ucapan lelaki itu bisa dipercaya.
Mulailah berfikir keadaan yang terburuk setelah wanita itu memberikan kesuciannya. Mulailah berfikir bagaimana
kalau lelaki itu tidak mau bertanggung jawab dan kemudian sang wanita
dicampakkan dengan kesucian yang telah direnggut. Tentunya sang wanita akan
merasa disakiti. Namun hal ini bisa dicegah. Berbicaralah dari hati ke hati
bahwa hal tersebut tidaklah benar dan bertentangan dengan ajaran Agama. Jikalau
sang lelaki tidak mendengarkan dan memaksa sang wanita untuk melakukan hal itu,
maka ini sudah merupakan tindak kriminal. Satu hal yang mesti diingat oleh sang
wanita. Kalau seorang laki-laki sudah mencintai seorang wanita dengan sepenuh
hati, maka lelaki itu akan menjaga diri dan kehormatan wanita itu.
Pada
contoh kedua, seorang wanita tetap bertahan dengan kelakuan sang pacar yang
emosian, over protektif dan suka memukul. Kemudian sang wanita curhat bahwa dia
telah disakiti. Coba kita pikir, sebenarnya wanita itulah yang merelakan
dirinya untuk disakiti. Merelakan dirinya untuk dipukul dan dimarah-marahi.
Cobalah sang wanita keluar dari kehidupan seperti itu, buka hati dengan lelaki
yang jauh lebih baik. Yang lebih bisa menghargai seorang wanita. Kalau sang
wanita sudah keluar dari kehidupan seperti itu, maka secara otomatis wanita
tersebut tidak anak tersakiti lagi.
Sekarang
coba kita khayalkan perbandingan kenyamanan. Ada dua orang lelaki yang berbeda karakter.
Lelaki pertama adalah lelaki yang emosian, over protektif dan suka memukul. Dan
lelaki yang kedua adalah lelaki yang bisa menghargai wanita dan memberikan rasa
aman dan nyaman tanpa harus memukul dan memarahi. Hmm.. mana yang wanita pilih
? Kebanyakan wanita pasti akan memilih lelaki kedua.
Jika sang
wanita berpikir sulit untuk menemukan sosok seperti lelaki kedua dan lebih
memilih bertahan dengan lelaki pertama, maka akan muncul pilihan lagi. Memilih
lelaki pertama atau tidak memilih dan menunggu lelaki yang tepat? Jika sang
wanita memilih lelaki pertama maka hari-hari sang wanita akan penuh dengan
kekerasan dan tekanan batin. Namun jika ia memilih menunggu lelaki yang tepat
maka hari-hari sang wanita selama menunggu akan terisi oleh hal-hal yang
positif dan pastinya sang wanita akan terhindar dari rasa sakit baik fisik
maupun hati. Saya pikir, lebih menguntungkan untuk menjomblo dari pada pacaran
dengan orang yang emosian, over protektif dan ringan tangan. Bukan begitu ?
Nah,
jadi intinya seorang wanita harus bisa menutup hatinya dari rasa sakit agar
peluang-peluang untuk tersakiti dapat diminimalisir atau mungkin hilang sama
sekali. Seorang wanita harus bisa berfikir dan mulai memilah-milah hubungan
mana yang terbaik buat dirinya. Jangan takut untuk mengambil keputusan yang
baik buat kehidupan anda. Dan jangan pernah mau bertahan dalam hubungan yang
tidak sehat agar anda tidak tersakiti.
coment untuk cwo suka mukul dan over bla bla..
ReplyDeleteapa tidak ada cara lain selain meninggalkannya gitu???
Cowok itu ga berani sama cewek yang pintar yang bisa pake logika dan bisa kontrol perasaannya. Apalagi kalo si cewek cantik, baik & rendah hati. Contoh: Dian sastro. Cowok yg suka pake kekerasan biasanya bodoh atau insecure. Klo dia terlihat pinter berarti dia orgnya munafik atau gaya hidupnya ga sehat misalnya merokok & suka minum / clubbing & ga mau olahraga. Cowok yg sehat biasanya pny kontrol emosi yg bagus. Hanya cowok yg ga sanggup lagi pake otaknya yg suka main kasar. Kalo km pcran sama dia berarti km lebih bodoh dari dia..
DeletePria yg mninggalkan pasanganya adalah sampah!
ReplyDeleteTetapi pria yg suka menyakiti hati wanita & merendahkan derajat wanita lebih buruk dari sampah!
Pria yg mninggalkan pasanganya adalah sampah!
ReplyDeleteTetapi pria yg suka menyakiti hati wanita & merendahkan derajat wanita lebih buruk dari sampah!
Hmm.. kyknya gak semudah itu buat mutusin cowok yg suka mukul..
ReplyDeletePengalaman temen saya nih..
Si cewek udah mutusin tp si cowok gak terima..
Terus si cowok meneror si cewek..
Bahkan si cowok juga melukai / nyaris membunuh anggota keluarga si cewek yg melindungi si cewek..
Sampai akhirnya si cewek pindah rumah/pindah ke kota lain n ganti no hp..
Bukannya nakut2in, tp spertinya memang terlalu banyak resiko yang harus dihadapi dan terlalu banyak hal yg harus dikorbankan hanya utk mutusin cowok macam itu..
Jadi saran nih, buat cewek2, kalo bisa dari awal harus hati2 pilih cowok..
Jangan terlalu terburu buru buat pacaran..
Dan kalo gebetan sudah ada gejala2 posesif, mngkn sebaiknya langsung disudahi saja dan cari gebetan lain yg lebih baik
Maaf kalo ada salah2 kata atau terkesan menggurui..
Itu hanya pendapat saya..
Tambahan lagi..
ReplyDeleteMungkin kita memang bisa aja lapor ke polisi kalo ada cowok macam gitu..
Tapi kalo misalnya, si cowok udah terlanjur bunuh keluarga si cewek atau bahkan membunuh si cewek..
Lalu mau apa?? Mau dibangkitkan lagi?? :v
Jadi, yahhh.. saya hanya bisa bilang..
sayangilah nyawa anda dan keluarga anda dg menghindari cowok macam itu dari awal..
Bermanfaat banget bagi saya terimakasih😊
ReplyDeleteJaman sekarang kalo ada cowo yang ninggalin pasanganya , padahal pasanganya tidak bersalah hanya misal orang lain yg bersalah berati cowo itu tidak punya tanggung jawab
ReplyDeleteizin kutip beberapa kalimat kakak ya buat jadi referensi novel saya... terimakasih kak.
ReplyDelete